Waktu pembagian
ijazah SD pun tiba, dimana itu adalah hari terakhir di Jakarta. Sedih saat
mengucapkan kata perpisahan terhadap sahabat, tapi satu yang belum terucap,
yaitu tidak pernah terucap selamat tinggal kepada Eni dan tak pernah saya
ungkapkan kepadanya tentang perasaan ku terhadapnya.
Kami
pun akhirnya pindah ke suatu daerah perumahan yang ada di Bekasi, hari pertama
saya tiba dirumah baru kami, saya belum mempunyai satu teman pun, saya hanya
sibuk membereskan dan menata barang-barang dikamar baru yang tidak terlalu
besar. Setelah itu saya hanya terdiam tidak melakukan apapun dikarenakan tidak
mempunyai teman, satu-satunya hiburan saya hanyalah dari acara di tv dan
terkadang bermain dengan Sony walau ujungnya dia selalu menangis dan akhirnya
aku terkena omelan dari Ayah.
Hari demi hari
setelah sekitar seminggu saya sejak pertama pindah saya jalani dengan kesepian,
akhirnya saya mempunyai teman yang namanya pun serupa dengan saya, namanya
Anjas Prabudi tapi saya memenggilnya Prabu untuk membedakannya Saya dengannya. Karena
berkenalan dengannya, Saya pun akhirnya diperkenalkan nya kepada teman-teman
yang lain, mereka bernama Faris, Andi, Aldi, Irfan, Alif, Dani dan Furqon. Kemana-mana
saya selalu diajak mereka untuk ikut bermain, saya pun diperkenalkan mereka
dengan lingkungan disana.
Saya
melanjutkan SMP disalah satu sekolah swasta Islam, Saya satu sekolah bersama
Prabu. Berangkat dan pulang sekolah saya berduaan dengannya sampai saya
mengenal teman sekolah yang kebetulan rumahnya dekat dengan kami, mereka
bernama Sammy, Dennis. Banyak hal yang kami lakukan bersama-sama dimana saat
itu saat pulang sekolah. Saya, Prabu, Dennis iseng meledek orang gila “WOI
ORANG GILA LO GILA YAAA ????” ucap kami kepada orang gila tersebut, udah tau
dia gila tapi kami malah bertanya “apakah dia gila ?”.
Sontak orang gila tersebut
melempari kami dengan kerikil, kami pun langsung lari kesenangan, tapi apa yang
terjadi, teman kami Sammy yang tertinggal dibelakang harus terkena lemparan
Kerikil orang gila tersebut. “sinting kalian, kalian yang meledeknya tapi malah
gw yang kena lemparan....” ucap Sammy dengan hati kesal, kami yang melihat hal
tersebut hanya bisa tertawa “hahahaha, lo sih Sam bukannya lari malah santai
banget jalannya” Balas Prabu dengan perasaan senang.
Banyak
kesenangan yang saya lakukan saat SMP, Saya dan teman Saya Rendi, Sultan, Niko
saat itu hari jum’at, seluruh siswa laki-laki digiring untuk menunaikan Solat Jum’a,
tapi kami berempat malah pergi kerumahnya Niko karena Niko meminta
mengantarkannya pulang untuk mengambil uang sakunya. Pada awalnya kami menolak,
tapi karena di iming-imingi akan diberikan makan maka kami mengantarnya pulang.
Saat waktu
hampir menunjukkan pukul 12 siang, waktu akan dilaksanakannya Solat Jum’at,
maka kamipun bergegas menuju masjid. Kami berjalan melewati jalan pintas dimana
kami melewati jalan setapak yang disampingnya ada sebuah selokan besar dan
disampingnya terdapat sawah, kami berjalan menyusurinya dengan hati-hati. Tapi,
apa yang terjadi..... tiba-tiba terdengar suara “aaaa” (Byurr), Saya, Sultan,
Rendi yang mendengarnya langsung mencari sumber suara tersebut.
“Ren, Sul lo dengar teriakan gak
?” tanya saya kepada keduanya.
“dengar kok, tapi darimana ya
sumbernya ?” heran Sultan dan Rendi.
Kami pun
menyadari bahwa Niko sudah tidak ada dibelakang kami, kami mencarinya hingga
kami menemukannya sudah berada diselokan dengan tubuh yang penuh dengan lumpur
hitam yang bau. Kami yang melihat hal tersebut menolongnya sambil tertawa
terbahak-bahak “hahaha, lo kenapa bisa jatuh ?” tanya kami kepada niko. “gw
mainin dasi, gw lilitin ketangan sampai gw gak ngeliat jalan” jawabnya dengan
perasaan malu.
Kami pun
mengantarnya pulang kembali untuk ganti baju, dan kami langsung bergegas menuju
masjid, sepanjang jalan kami hanya tertawa tebahak-bahak menertawai Niko,
bagaimana tidak tertawa, dia sudah terjatuh, dan dia pun mengganti seragamnya
dengan seragam yang berbeda dengan kami.
Saat Smp pun
saya masih teringat dengan Eni, saya tidak bisa melupakannya dan merasa
menyesal tidak mengucapkan perasaanku terhadapnya hingga saya menemukan satu
sosok perempuan yang membuat saya melupakan Eni, dia bernama Manda, dia adalah
perempuan yang banyak disukai oleh anak laki-laki di SMP dikarenakan kemanisan
wajahnya sampai dia, Manda pun sampai bergonta-ganti pacar dimana pacarnya
adalah anak laki-laki yang ada di SMP. Saya yang menyukainya hanya bisa
mendekatinya dan Saya berfikir kalau Manda pun memiliki perasaan yang serupa
dengan Saya, Saya beranikan diri mengungkapkan perasaan saya disaat dia baru
putus dari pacarnya. Ternyata yang saya fikirkan pun benar, dia juga menyukai
saya, akhirnya pun dia menjadi pacar pertama Saya dan Saya tidak tahu Saya
pacarnya yang keberapa ????.
Semenjak berpacaran
dengan Manda, saya selalu pulang sekolah Bersama nya tetapi saat berangkat saya
bersama Prabu dan yang lain, saat belajar disekolah pun saya selalu
disampingnya, dikarenakan saya adalah termasuk anak yang pintar dikelas saya
selalu mengajari Manda dengan cinta, dengannya membuat saya senang dan melupakan
semua hal yang tidak mengasikan saat berada dirumah.
Tunggu kelanjutannya..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar