“seneng banget denger lagu Zigaz
berjudul Sahabat Jadi Cinta” bunyi status myu yang di update.
Andi yang membaca hal tersebut menjadi cemburu
melihatnya. Meski Andi hanyalah soerang lelaki yang mencintai myu.
“Hai sayang kamu dimana ? aku
sudah ditempat nih” kalimat sms yang dikirimkan Andi kepada Myu keesokan hari
setelah status tersebut muncul dan Andi membacanya. “eeehhh anu Andi lo salah
kirim ya ?” Balas Myu, “gak kok my, gw gak salah kirim, itu sms emg buat lo”
balas Andi dengan perasaan patah hati, “lo ngapain sms gitu ke gw, mulai
sekarang lo jangan pernah ganggu gw lgi Ndi” ucap Myu yang saat itu ada Alif
sang kekasih baru dari Myu. Setelah saat itu Myu pun menghilang dan mengganti
nomornya sementara Andi hanya sendiri dengan perasaan sakit hati yang sulit
dilupakan dikarenakan Myu adalah cinta pertamanya sejak kelas 1 SMP dia tidak
berani mengungkapkan perasaannya terhadap Myu hingga Myu pun menghilang saat 1
SMA.
2 TAHUN KEMUDIAN...
Saat kelulusan SMA dan awal masuk
perguruan tinggi Andi menembak seorang perempuan yang dicintainya setelah 1,5
Tahun melupakan Myu, perempuan tersebut bernama Nina yang notabenenya Nina
adalah teman 1 kelasnya saat SMA. karena pacar pertama, Andi menembaknya
melalui sms karena malu, Dia menembaknya setelah Nina putus dengan pacarnya dan
Andi memanfaatkan hal itu. Andi pun berhasil mendapatkan Nina dikarenakan Nina
pun sesungguhnya menyukai Andi juga.
Hari pertama mereka berkencan
mereka pergi kesalah satu tempat rekreasi di Jakarta, pertama bertemu Andi dan
Nina terlihat masih malu-malu dan tanpa diduga mereka memakai baju dengan warna
yang sama sehingga membuat mereka tambah tak karuan sifat malu-malu di kedua
insan manusia tersebut. Awal-awal mereka berpacaran mereka mendapatkan
tantangan yang datang dari Mantan terdahulunya Nina yang terdahulu yang masih
menginginkan Nina kembali kepadanya. Hingga suatu saat...
“Men lo kalo masih ganggu Nina
mending kita ketemuan lah nyelesaiin masalah kita” tantang Andi kepada Heri (mantannya Nina).
kemudian Heri pun beralasan “ngapain
mau ketemu gw hah ? kurang kerjaan lo, gw Cuma mau ketemu sama Nina doang gak
pengen gw ketemu lo”.
“gw mau ketemu Cuma mau bikin
peritungan aja sama lo, jangan kayak pengecut deh lo!!!!” Tantang Andi.
“gw bukan pengecut ya sob, gw
Cuma males aja.” Jawab Heri.
“halah alesan aja lo, Ayam lo,
awas aja yee kalo lo masih ngehubungin dan ganggu Nina, gw cari lo!!!!!!!!”
ancam Andi dengan emosi.
Hari-hari penuh suka dan duka pun
mereka lalui dengan kesabaran, sering sekali Andi bersabar dengan kelakuan Nina
yang egois, setiap kesalahan yang Nina lakukan dan Apabila Andi memarahinya
karena kesalahan yang dilakukan Nina, justru Nina pun menjadi marah kepada
Andi, selalu saja Andi yang mengalah dan selalu salah apabila Nina melakukan
kesalahan. Kerap sekali Andi bersabar terhadap Nina yang selalu bermain dengan
laki-laki lain sampai berkomunikasi lebih sering dari pada Andi yang masih
pacarnya.
“ini cowo siapa Ay yang kamu SMS
?” tanya Andi kepada Nina.
“ Ini Dino teman SD aku Ay, dulu
aku sering bermain dengannya dan teman laki-laki yang lain juga Ay” jawab Nina.
“Kok keliatannya mesra banget Ay
smsannya ?” tanya Andi kembali.
”gak kok gak mesra Ay, udah deh
dia kan Cuma temen lama aku doang” jawab Nina.
“Ay aku boleh minta sesuatu gak ?
aku minta kamu jangan smsan lagi sama cowo lagi selain aku dan jangan pernah
main lagi sama cowo, toh aku juga gak pernah kan main dan smsan sama cewe” ucap
Andi dengan perasaan cemburu.
“lah kok kamu jadi marah sih Ay,
dia kan Cuma temen, lagian dia gak suka aku dan orang yang aku cinta Cuma kamu
Ay” timpal Nina dengan kesal.
“tapi kan aku cemburu Ay kamu
kayak gitu” balas Andi.
“kamu cemburuan banget sih Ay,
lagian juga aku gak pernah ngelarang kamu buat smsan sama cewe” jawab Nina
dengan santainya.
Dari situ Andi pun mulai bersabar
dan bertanya-tanya tentang cintanya Nina terhadapnya.
Saat 1 Tahun hubungannya dengan
Nina Andi berharap jikalau Nina bisa merubah sifatnya menjadi Nina yang
diinginkan oleh Andi. Dalam fikiran Andi berharap Nina bisa menuruti kata-kata
dari Andi, Nina tidak lagi bermain dengan teman laki-lakinya, dan menginginkan
Nina yang baik hati, tidak egois, dan Nina yang tidak mudah marah.
Suatu ketika Andi pun tidak bisa
lagi menahan kesabarannya, dia ungkapkan semua permasalahan yang selalu dia
pendam di hatinya hingga terjadi pertengkaran hebat antara keduanya. Dan
lagi-lagi Nina menyalahkan Andi kembali karena Nina tidak ingin disalahkan,
dengan perasaan kesal Andi pun tidak menghubungi Nina selama 3 hari. Nina pun
menjadi merasa bersalah kepada Andi, setelah itu Nina meminta maaf kepada Andi
dan dia berjanji untuk merubah sifatnya kepada Andi dikarenakan kesetiaan cinta
Andi dan kesabaran Andi terhadapnya. Namun, janji hanyalah janji dan Nina pun
tidak menunjukkan perubahan.
Andi pun mulai kesal terhadap
Nina dan cintanya terhadap Nina pun mulai mengecil. Disaat kegalauannya, Andi
pun mulai mencari lagi Myu sang cinta pertamanya, setalah menemukan kembali
nomor telfon myu berkat bantuan temannya, langsung saja Andi menghubungi Myu
kembali setelah 3 tahun Myu menghilang tidak ada kabar. Andi tahu kalau disaat
dia menghubungi Myu kembali, Myu sudah mempunyai pacar. Namun, itu tak
menyurutkan niat Andi untuk mencari cinta pertamanya tersebut.
“ini Myu ?.” cakap Andi lewat
telfon.
“iya, ini siapa ya?.” Tanya Myu
dengan heran.
“lo lupa sama gw ? gw Andi, Ingat.”
Jelas Andi mengingatkan Myu.
“oh Andi, iya ada apa Ndi ? lo
dapet nomor gw dari mana ?” tanya Myu dengan perasaan senang, tidak dipungkiri
bahwa Myu juga memang menyukai Andi dan menganggap Andi sebagai cinta
pertamanya juga meski dia menghilang meninggalkan Andi tanpa jejak. Tapi, hal
itu dilakukan Myu karena terpaksa akibat desakan dari pacarnya Myu saat 3 tahun
yang lalu.
Percakapan pun berlangsung lama
antara Myu dan juga Andi, mereka saling berkata jujur tentang perasaan mereka
masing-masing dan juga tentang keadaan hubungan mereka dengan pasangan
masing-masing, tak luput juga mereka saling melempar kalimat-kalimat gombal. Semenjak
itulah Cinta Andi kepada Myu pun tumbuh kembali, dan juga cinta Myu kepada Andi
pun juga sama.
Seminggu setelah pertemuan itu,
banyak hal yang mereka lakukan bersama dan banyak kecocokan antara satu sama
lain. Andi pun membuat janji kepada Myu bahwasanya dirinya berjanji akan
melamarnya kelak saat Andi mapan, dan Andi tidak menginginkan untuk menjadikan
Myu sebagai kekasihnya karena dirinya berfikir apabila Andi menembak Myu
sebelum waktunya maka hanya akan menjadikannya sebagai mantan dari Myu dan
impiannya untuk menikahi Myu pun hanya akan sebagai impian semata. Myu pun
menerima baik dan senang dengan rencana Andi untuk dirinya bahkan membuat Myu
semakin cinta kepada Andi. Namun, ada hal yang difikirkan oleh Myu belakangan
ini terhadap hubungannya dengan Andi yang tek jelas ini tapi Myu tidak dapat
mengatakannya kepada Andi.
Hari itu Myu berencana meminta
Andi untuk menemaninya untuk membeli buku dan Andi pun menerima tawaran dari
Myu dengan perasaan senang hati. Di siang hari mereka berangkat ke sebuah tempat
pusat perbelanjaan untuk membeli buku, mereka saling bercanda dan tertawa
sampai akhirnya buku yang dicari oleh Myu pun berhasil didapatkan. Setelah mendapatkan
buku tersebut, Andi pun berniat untuk mengajak nonton Myu.
“akhirnya dapet juga nih buku,
mau kemana lagi nih Ndi ?.” Ucap Myu dengan perasaan senang.
“gimana kalau kita nonton, lo mau
gak cantik ?????.” ajak Andi dengan sedikit Nada merayu.
“mau banget lah ganteng.” Balas Myu.
Di saat menonton Andi tidak bisa
diam, selalu saja gerak sana sini, melihat tingkah Andi membuat Myu tertawa. Saat
memasuki adegan Melow Myu pun tak dapat membendung air matanya untuk jatuh,
Andi pun tersenyum dan mengelap air mata Myu. Selesai menonton Andi pun heran
kenapa Myu menangis.
“myu tadi kenapa lo kok nangis ?.”
tanya Andi dengan tersenyum.
Saat diperjalanan pulang pun Myu
berfikir ini adalah waktu yang tepat untuk mengatakan semua yang dipendam Myu
selama ini,
“eeennngggg Ndi ada yang mau gw
omongin nih ke lo.” Ucap Myu dengan ragu-ragu.
“hhmmm ngomong apaan My ? ngomong
aja.” Jawab Andi penasaran.
“gini Ndi gw minta maaf kayaknya
hubungan tanpa status kita ini gak bisa dilanjutin lagi deh, gw gak mau
nyakitin Nina kalau dia tahu tentang hubungan kita ini, gw juga gak mau
nyakitin cowo gw Ndi.” Jawab Nina dengan perasaan antara sedih.
“lah kenapa My, toh juga disini
gw juga disakitin kok sama Nina, jujur ya semenjak gw deket lagi sama lo, gw
ngerasa bahagia banget bisa deket lo, bisa mencintai lo lagi. Lalu kenapa lo
mau menghilan lagi ??.” Ucap Andi dengan perasaan marah dan sedih tanpa
disadari air matanya pun telah jatuh.
“gw seneng bisa deket dan ketemu
lo lagi Ndi seneng banget, tapi yang gw nyeselin adalah waktunya Ndi yang gak
tepat banget, kenapa kita bertemu kembali disaat kita mempunyai pasangan
masing-masing. Gw gak bisa kalau kita menyakiti pasangan kita demi cinta kita
Ndi, gw gak bisa deket sama lo Cuma sebagai temen karena gw sayang lo Ndi, gw
cinta lo Ndi tapi disisi lain gw dimiliki orang lain dan lo juga dimiliki orang
lain, gw gak mau cinta lo dibagi Ndi.” Jelas Myu dengan perasaan miris hingga
air matanya pun jatuh.
Andi tidak bisa menerima
pernyataan yang dilontarkan oleh Myu. Saat dijalan pun Andi hanya diam dengan
perasaan yang sedih. Setibanya mereka dirumah masing-masing Myu pun menelfon
Andi untuk mengucapkan bahwa “kita tidak putus Ndi karena kita tidak pernah
jadian.” Pernyataan itu pun semakin membuat hati Andi semakin hancur. Andi pun
berucap kepada Myu bahwa “lo cinta pertama gw bagaikan air yang didalam gelas,
mungkin gelas ini pernah terisi oleh minyak (cinta kepada perempuan lain) tapi
asal lo tahu air itu gak akan pernah hilang justru air itu pernah memenuhi
gelas ini dan menghilangkan minyak tersebut, tapi saat ini air itu telah
tumpah, akan tetapi air itu tak akan pernah hilang sampai kapan pun walau hanya
sebutir pasir.”
Saat itulah Andi sudah tidak
percaya lagi terhadap cinta, dia tetap berpacaran dengan Nina walau sudah tidak
mencintai Nina dan menjalani kembali kehidupan penuh dengan kesabaran, tapi dia
berfikir lebih baik dicintai dari pada mencintai. Dia juga bertekad akan
mewujudkan rencana yang telah dia janjikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar