Jumat, 03 Januari 2014

Cinta Bagaikan Air dan Minyak Didalam Gelas




“seneng banget denger lagu Zigaz berjudul Sahabat Jadi Cinta” bunyi status myu yang di update.

Andi yang membaca hal tersebut menjadi cemburu melihatnya. Meski Andi hanyalah soerang lelaki yang mencintai myu.

“Hai sayang kamu dimana ? aku sudah ditempat nih” kalimat sms yang dikirimkan Andi kepada Myu keesokan hari setelah status tersebut muncul dan Andi membacanya. “eeehhh anu Andi lo salah kirim ya ?” Balas Myu, “gak kok my, gw gak salah kirim, itu sms emg buat lo” balas Andi dengan perasaan patah hati, “lo ngapain sms gitu ke gw, mulai sekarang lo jangan pernah ganggu gw lgi Ndi” ucap Myu yang saat itu ada Alif sang kekasih baru dari Myu. Setelah saat itu Myu pun menghilang dan mengganti nomornya sementara Andi hanya sendiri dengan perasaan sakit hati yang sulit dilupakan dikarenakan Myu adalah cinta pertamanya sejak kelas 1 SMP dia tidak berani mengungkapkan perasaannya terhadap Myu hingga Myu pun menghilang saat 1 SMA.


2 TAHUN KEMUDIAN...



Saat kelulusan SMA dan awal masuk perguruan tinggi Andi menembak seorang perempuan yang dicintainya setelah 1,5 Tahun melupakan Myu, perempuan tersebut bernama Nina yang notabenenya Nina adalah teman 1 kelasnya saat SMA. karena pacar pertama, Andi menembaknya melalui sms karena malu, Dia menembaknya setelah Nina putus dengan pacarnya dan Andi memanfaatkan hal itu. Andi pun berhasil mendapatkan Nina dikarenakan Nina pun sesungguhnya menyukai Andi juga.

Hari pertama mereka berkencan mereka pergi kesalah satu tempat rekreasi di Jakarta, pertama bertemu Andi dan Nina terlihat masih malu-malu dan tanpa diduga mereka memakai baju dengan warna yang sama sehingga membuat mereka tambah tak karuan sifat malu-malu di kedua insan manusia tersebut. Awal-awal mereka berpacaran mereka mendapatkan tantangan yang datang dari Mantan terdahulunya Nina yang terdahulu yang masih menginginkan Nina kembali kepadanya. Hingga suatu saat...

“Men lo kalo masih ganggu Nina mending kita ketemuan lah nyelesaiin masalah kita”  tantang Andi kepada Heri (mantannya Nina). 

kemudian Heri pun beralasan “ngapain mau ketemu gw hah ? kurang kerjaan lo, gw Cuma mau ketemu sama Nina doang gak pengen gw ketemu lo”.

“gw mau ketemu Cuma mau bikin peritungan aja sama lo, jangan kayak pengecut deh lo!!!!” Tantang Andi.
“gw bukan pengecut ya sob, gw Cuma males aja.” Jawab Heri.

“halah alesan aja lo, Ayam lo, awas aja yee kalo lo masih ngehubungin dan ganggu Nina, gw cari lo!!!!!!!!” ancam Andi dengan emosi.

Hari-hari penuh suka dan duka pun mereka lalui dengan kesabaran, sering sekali Andi bersabar dengan kelakuan Nina yang egois, setiap kesalahan yang Nina lakukan dan Apabila Andi memarahinya karena kesalahan yang dilakukan Nina, justru Nina pun menjadi marah kepada Andi, selalu saja Andi yang mengalah dan selalu salah apabila Nina melakukan kesalahan. Kerap sekali Andi bersabar terhadap Nina yang selalu bermain dengan laki-laki lain sampai berkomunikasi lebih sering dari pada Andi yang masih pacarnya.

“ini cowo siapa Ay yang kamu SMS ?” tanya Andi kepada Nina.

“ Ini Dino teman SD aku Ay, dulu aku sering bermain dengannya dan teman laki-laki yang lain juga Ay” jawab Nina.

“Kok keliatannya mesra banget Ay smsannya ?” tanya Andi kembali.

”gak kok gak mesra Ay, udah deh dia kan Cuma temen lama aku doang” jawab Nina.

“Ay aku boleh minta sesuatu gak ? aku minta kamu jangan smsan lagi sama cowo lagi selain aku dan jangan pernah main lagi sama cowo, toh aku juga gak pernah kan main dan smsan sama cewe” ucap Andi dengan perasaan cemburu.

“lah kok kamu jadi marah sih Ay, dia kan Cuma temen, lagian dia gak suka aku dan orang yang aku cinta Cuma kamu Ay” timpal Nina dengan kesal.

“tapi kan aku cemburu Ay kamu kayak gitu” balas Andi.

“kamu cemburuan banget sih Ay, lagian juga aku gak pernah ngelarang kamu buat smsan sama cewe” jawab Nina dengan santainya.

Dari situ Andi pun mulai bersabar dan bertanya-tanya tentang cintanya Nina terhadapnya.
Saat 1 Tahun hubungannya dengan Nina Andi berharap jikalau Nina bisa merubah sifatnya menjadi Nina yang diinginkan oleh Andi. Dalam fikiran Andi berharap Nina bisa menuruti kata-kata dari Andi, Nina tidak lagi bermain dengan teman laki-lakinya, dan menginginkan Nina yang baik hati, tidak egois, dan Nina yang tidak mudah marah.

Suatu ketika Andi pun tidak bisa lagi menahan kesabarannya, dia ungkapkan semua permasalahan yang selalu dia pendam di hatinya hingga terjadi pertengkaran hebat antara keduanya. Dan lagi-lagi Nina menyalahkan Andi kembali karena Nina tidak ingin disalahkan, dengan perasaan kesal Andi pun tidak menghubungi Nina selama 3 hari. Nina pun menjadi merasa bersalah kepada Andi, setelah itu Nina meminta maaf kepada Andi dan dia berjanji untuk merubah sifatnya kepada Andi dikarenakan kesetiaan cinta Andi dan kesabaran Andi terhadapnya. Namun, janji hanyalah janji dan Nina pun tidak menunjukkan perubahan.

Andi pun mulai kesal terhadap Nina dan cintanya terhadap Nina pun mulai mengecil. Disaat kegalauannya, Andi pun mulai mencari lagi Myu sang cinta pertamanya, setalah menemukan kembali nomor telfon myu berkat bantuan temannya, langsung saja Andi menghubungi Myu kembali setelah 3 tahun Myu menghilang tidak ada kabar. Andi tahu kalau disaat dia menghubungi Myu kembali, Myu sudah mempunyai pacar. Namun, itu tak menyurutkan niat Andi untuk mencari cinta pertamanya tersebut.

“ini Myu ?.” cakap Andi lewat telfon.

“iya, ini siapa ya?.” Tanya Myu dengan heran.




“lo lupa sama gw ? gw Andi, Ingat.” Jelas Andi mengingatkan Myu.
 
“oh Andi, iya ada apa Ndi ? lo dapet nomor gw dari mana ?” tanya Myu dengan perasaan senang, tidak dipungkiri bahwa Myu juga memang menyukai Andi dan menganggap Andi sebagai cinta pertamanya juga meski dia menghilang meninggalkan Andi tanpa jejak. Tapi, hal itu dilakukan Myu karena terpaksa akibat desakan dari pacarnya Myu saat 3 tahun yang lalu.

Percakapan pun berlangsung lama antara Myu dan juga Andi, mereka saling berkata jujur tentang perasaan mereka masing-masing dan juga tentang keadaan hubungan mereka dengan pasangan masing-masing, tak luput juga mereka saling melempar kalimat-kalimat gombal. Semenjak itulah Cinta Andi kepada Myu pun tumbuh kembali, dan juga cinta Myu kepada Andi pun juga sama.

Seminggu setelah pertemuan itu, banyak hal yang mereka lakukan bersama dan banyak kecocokan antara satu sama lain. Andi pun membuat janji kepada Myu bahwasanya dirinya berjanji akan melamarnya kelak saat Andi mapan, dan Andi tidak menginginkan untuk menjadikan Myu sebagai kekasihnya karena dirinya berfikir apabila Andi menembak Myu sebelum waktunya maka hanya akan menjadikannya sebagai mantan dari Myu dan impiannya untuk menikahi Myu pun hanya akan sebagai impian semata. Myu pun menerima baik dan senang dengan rencana Andi untuk dirinya bahkan membuat Myu semakin cinta kepada Andi. Namun, ada hal yang difikirkan oleh Myu belakangan ini terhadap hubungannya dengan Andi yang tek jelas ini tapi Myu tidak dapat mengatakannya kepada Andi.

Hari itu Myu berencana meminta Andi untuk menemaninya untuk membeli buku dan Andi pun menerima tawaran dari Myu dengan perasaan senang hati. Di siang hari mereka berangkat ke sebuah tempat pusat perbelanjaan untuk membeli buku, mereka saling bercanda dan tertawa sampai akhirnya buku yang dicari oleh Myu pun berhasil didapatkan. Setelah mendapatkan buku tersebut, Andi pun berniat untuk mengajak nonton Myu.

“akhirnya dapet juga nih buku, mau kemana lagi nih Ndi ?.” Ucap Myu dengan perasaan senang.

“gimana kalau kita nonton, lo mau gak cantik ?????.” ajak Andi dengan sedikit Nada merayu.

“mau banget lah ganteng.” Balas Myu.

Di saat menonton Andi tidak bisa diam, selalu saja gerak sana sini, melihat tingkah Andi membuat Myu tertawa. Saat memasuki adegan Melow Myu pun tak dapat membendung air matanya untuk jatuh, Andi pun tersenyum dan mengelap air mata Myu. Selesai menonton Andi pun heran kenapa Myu menangis.

“myu tadi kenapa lo kok nangis ?.” tanya Andi dengan tersenyum.

“tadi gw sedih aja Ndi ngeliat adegan yang tadi.” Jawab Myu dengan malu.

Saat diperjalanan pulang pun Myu berfikir ini adalah waktu yang tepat untuk mengatakan semua yang dipendam Myu selama ini,

“eeennngggg Ndi ada yang mau gw omongin nih ke lo.” Ucap Myu dengan ragu-ragu.

“hhmmm ngomong apaan My ? ngomong aja.” Jawab Andi penasaran.

“gini Ndi gw minta maaf kayaknya hubungan tanpa status kita ini gak bisa dilanjutin lagi deh, gw gak mau nyakitin Nina kalau dia tahu tentang hubungan kita ini, gw juga gak mau nyakitin cowo gw Ndi.” Jawab Nina dengan perasaan antara sedih.

“lah kenapa My, toh juga disini gw juga disakitin kok sama Nina, jujur ya semenjak gw deket lagi sama lo, gw ngerasa bahagia banget bisa deket lo, bisa mencintai lo lagi. Lalu kenapa lo mau menghilan lagi ??.” Ucap Andi dengan perasaan marah dan sedih tanpa disadari air matanya pun telah jatuh.

“gw seneng bisa deket dan ketemu lo lagi Ndi seneng banget, tapi yang gw nyeselin adalah waktunya Ndi yang gak tepat banget, kenapa kita bertemu kembali disaat kita mempunyai pasangan masing-masing. Gw gak bisa kalau kita menyakiti pasangan kita demi cinta kita Ndi, gw gak bisa deket sama lo Cuma sebagai temen karena gw sayang lo Ndi, gw cinta lo Ndi tapi disisi lain gw dimiliki orang lain dan lo juga dimiliki orang lain, gw gak mau cinta lo dibagi Ndi.” Jelas Myu dengan perasaan miris hingga air matanya pun jatuh.

Andi tidak bisa menerima pernyataan yang dilontarkan oleh Myu. Saat dijalan pun Andi hanya diam dengan perasaan yang sedih. Setibanya mereka dirumah masing-masing Myu pun menelfon Andi untuk mengucapkan bahwa “kita tidak putus Ndi karena kita tidak pernah jadian.” Pernyataan itu pun semakin membuat hati Andi semakin hancur. Andi pun berucap kepada Myu bahwa “lo cinta pertama gw bagaikan air yang didalam gelas, mungkin gelas ini pernah terisi oleh minyak (cinta kepada perempuan lain) tapi asal lo tahu air itu gak akan pernah hilang justru air itu pernah memenuhi gelas ini dan menghilangkan minyak tersebut, tapi saat ini air itu telah tumpah, akan tetapi air itu tak akan pernah hilang sampai kapan pun walau hanya sebutir pasir.”

Saat itulah Andi sudah tidak percaya lagi terhadap cinta, dia tetap berpacaran dengan Nina walau sudah tidak mencintai Nina dan menjalani kembali kehidupan penuh dengan kesabaran, tapi dia berfikir lebih baik dicintai dari pada mencintai. Dia juga bertekad akan mewujudkan rencana yang telah dia janjikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar